1. Tuliskan konsep sehat itu apa dan jelaskan dimensinya! Fisik, emosi, spiritual, sosial, dan intelektual.
2. Jelaskan mengenai sejarah perkembangan kesehatan mental
JAWAB!!!
1. Apakah kesehatan memang bisa dimengerti secara sederhana, yaitu sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit? Tampaknya memang demikian. Buku teks klasik Harrison‘s Principles of Internal Medicine yang memuat kompodiem mengenai penyakit, tidak pernah memuat petunjuk-petunjuk untuk memulihkan dan menjaga kesehatan. Buku ini memuat deskripsi bagaimana mengobatin penyakit-penyakit tertentu. Sehat dan kesehatan tidak pernah dibahas secara eksplisit sehingga istilah kesehatan bahkan tidak tercantum di dalam indeks buku teersebut (Joesoef, 1990 ). Freund (1991) dengan mengutip the International Dictionary of Medicine and Biology, mendifisinikan kesehatan sebagai “suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagiannya, dan dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit”, juga sampai pada kesimpulan mengenai kesehatan sebagai suatu keadaan tidak adanya penyakit sebagai salah satu ciri kalau organisme disebut sehat. Sekali lagi, pemahaman mengenai kesehatan umumnya masih berfokus pada masalah fisik dan bertitik tolak pada masalah ada tidaknya penyakit.
Seseorang yang memiliki fisik sempurna dapat dikatakan sehat karena tidak terdapat kekurangan didalam tubuhnya. Orang yang memiliki fisik sempurna seharusnya lebih bersyukur karena ia diciptakan lebih baik daripada orang-orang yang tidak memiliki kondisi fisik yang sempurna. Orang yang sehatpun dalam tingkatan emosi cenderung normal. Bisa mengungkapkan emosinya secara baik, misalnya saat sedang bahagia ia tersenyum dan saat sedang bersedih ia menangis. Dalam hal sosialpun ia bisa berinteraksi dengan, bersahabat, percaya diri dan banyak mempunyai teman. Tidak ketinggalan dalam hal spiritual, ia memiliki kesadaran diri yang tinggi, seperti bagaimana menghadapi orang lain yang tentunya memiliki sifat yang berbeda, bagaimana bertindak dalam segala hal, dan lain-lain. Yang terakhir adalah intelektual. Seseorang yang sehat biasanya memiliki intelektual yang tinggi, berpengetahuan luas, selalu ingin tahu dan tidak pernah berhenti mencoba.
2. Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama kerena masalah metal bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat dimatikan dan dilahirkan. Berbeda dengan gengguan fisik yang dapat dengan relatif mudah dideteksi, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental sering sekali tidak terdeteksi. Sekalipun oleh anggota keluarga sendiri. Hal ini lebih karena mereka sehari-hari hidup bersama-sama sehingga tingkah laku- tingkah laku yang mengindikasikan gangguan mental, dianggap hal yang biasa, bukan sebagai gangguan.
Khusus untuk msyarakat Indonesia, masalah kesehatan mental saat ini belum begitu mendapat perhatian yang serius. Krisis yang saat ini melanda membuat perhatian terhadap kesehatan mental kurang berfikir, kurang memperhatikan hal-hal preventif untuk menjaga mental supaya tetap sehat. Tingkat pendidikan yang beragam dan terbatasnya pengetahuan mengenai perilaku manusia turut
Membawa dampak kurangnya kepekaan masyarakat terhadap anggotanya yang mestinya mandapat pertolongan di bidang kesehatan mental. Faktor budaya pun seringkali membuat masyarakat memiliki pandangan yang beragam mengenai penderita gangguan mental. Oleh karena itu, berikut disajikan sejarah mengenai perkembangan kesehatan mental, terutama di Amerika dan Eropa. Semoga uraian sejarah berikut dapat menjadi referensi berbagai pandangan mengenai kesehatan mental yang saat ini ada di Indonesia.
Daftar pustaka:
Siswanto, S,psi. Msi. 2007. Kesehatan mental. Yoryakarta: andi
Yustinus, Drs, Msc.OFM.1991. Psikologi pertumbuhan. Yogyakarta: kanisus.
Supratiknya, a, Dr. 1993. Teori-teori Psikodinamik (klinis). Yogyakarta. Kanisus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar